Jumat, 08 Mei 2015

BUMI SRIWIJAYA DALAM BINGKAI TEMNAS BAKTI NUSA

Selamat sore, satu tulisan untuk menikmati seruput kopi menjelang senja mu hari ini. 5 Mei 2015.

TEMU NASIONAL NEGARAWAN MUDA
Sejujurnya aku teramat bahagia berada di tempat ini. Bersama dengan orang-orang terbaik dengan kerendahan hati yang lebih baik daripada di tempat lain. Ada ketua Gamais ITB, Ketua dan Wakil ketua BEM UI, Ada penghafal Al-Quran, ada yang sudah menjajakan kaki di berbagai negara, ada pula yang sudah keliling Indonesia dengan beragam karyanya. Mereka semua terhimpun dalam keluarga besar Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) angkatan ke-4 dan ke-5. Di bumi sriwijaya, selatannya sumatera, aku merebahkan badan yang lelah di kamar 208 wisma atlet Jakabaring. Aku bahagia!

Masih terngiang jelas, bagaimana rasa lelah ada di setiap sela-sela sendi. Semalam aku masih berkumpul bersama kluarga besar Forum Indonesia Muda, mereka menungguku membereskan barang hingga pagi, jam 4 aku sudah di bandara Soekarno-Hatta dan jam tujuh aku sudah mendarat selamat di Bandara Sultan Mahmud Baharuddin Palembang. Tekhnologi membawa kita dengan kecepatannya, tapi rasa lelah karena mata yang belum terpejam benar-benar menggangguku hari ini. Mengikuti materi Bu Marwah Daud mengenai bagaimana cara aktivis merencanakan masa depannya agar lebih well organized. Aku hanya sanggup ikut hingga pukul 14.30 dan kemudian aku terlelap hingga pukul 17.00. Aku benar-benar tidak sanggup, tubuh menuntut rehat barang sejenak.

Ohya, akhirnya Bakti Nusa bisa kumpul full team berikut fasilitator. Bakti Nusa 4 dengan 7 orang didalmnya dan Bakti Nusa 5 dengan 9 orang anggotanya. Kita memanfaatkan kebersamaan ini dengan foto studio. Dan hasilnya! Sangat membahagiakan. Membayangkan kelak sepuluh tahun lagi, kita bisa melihat keberhasilannya bukan hanya dalam album foto tapi juga dalam liputan yang ditayangkan oleh studio televisi.



Bagiamana sih rasanya jika negarawan muda yang terhimpun akhirnya berkumpul? Maka akan aku ceritakan bagaimana perasaanku karena nikmat ini semua. Sekarang. Iya sekarang juga.

BERSYUKUR
Iya, rasa pertama yang muncul adalah bahagia dan bersyukur. Karena tidak semua orang memiliki lingkaran pertemanan yang sebaik ini. Semua yang ada disini sudah diseleksi dengan persyaratan dan kompetisi yang sangat ketat. Setelah terseleksi, kemudian kami disatukan menjadi satu keluarga oleh beastudi Indonesia Dompet Dhuafa. Bahasanya kami ditempa di lingkungan yang baik dengan irang-orang pilihan yang terbaik di kampusnya. Mau melebarkan jaringan wirausaha, ada! Mau meleberkan jaringan sosial, juga ada! Mau melebarkan sayap pilitik, juga ada! Tinggal kamu memilih ingin terbang dengan sayap yang mana. Kenapa kami bisa berkumpul? Karena ada umat islam yang membayarkan zakatnya, dan zakat itu di investasikan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya agar mereka mampu menyebarluaskan kebermanfaatan bagi bangsa, negara dan agamanya. Iya, uang zakat. Sekali lagi, jangan maen-maen dengan kedahsyatan manfaat zakat. Ini baru sebagian kecil dari banyaknya kebermanfaatan yang didatangkan jika zakat dimanfaatkan dengan benar.

BERJUANG
Tapi dipertemukan kami di temu nasional ini bukan sekedar pertemuan, tapi semangatnya adalah menyatukan para pejuang. Sejatinya di daerahnya masing-masing mereka adalah para pejuang baik di ranah sosial, politik, agama, pemikiran hingga kewirausahaan. Kami dididik untuk berjuang, melipatgandakan kebermanfaatan dari uang zakat yang telah kami terima. Di titik ini semua para pejuang di kumpulkan, mereka merumuskan yang akhirnya menjadi deklarasi negarawan muda. Mengalahkan ego, menyatukan harapan, merapatkan barisan untuk melangkah jauh ke depan.

KELUARGA
Dan akhirnya kesimpulan untuk menutup temu nasional kali ini adalah keluarga. Sesungguhnya temnas ini bukan tanpa kekurangan, namun setiap keluarga pasti ada ruang-ruang yang senantiasa memaafkan. Mengikuti temnas ini bukan berarti tanpa keluhan, di tengah-tengah skripsi, jam tidur berantakan, banyak yang sakit karena kelelahan, bukan berarti temnas di tutup dengan cerita kekurangan. Di akhir temnas semua kekurangan di evaluasi, di rapatkan kembali, satu kampus dengan kampus yang lain saling memotivasi, berpartner dengan baik melalui outbond di alam terbuka dan kita berdiri tegak di monpera (monumen penderitaan rakyat) bumi sriwijaya. Kita tutup semua kisah temnas dengan satu kesimpulan besar, siapapun kita, apapun kekurangan dan kelebihan kita, bagaimanapun kita, kita datang bukan siapa-siapa, kita pulang menjadi keluarga. Kita datang berpencar-pencar, kita pulang dalam satu ikatan, keluarga negawaran muda. Terimakasih panitia, terimakasih Dompet Dhuafa dan beastudi Indonesia, terimakasih yang telah membayarkan zakatnya dan membuat saya memiliki kesempatan belajar selama setahun ini.



ALLAH :”)

Allah, desainer terbaik pakaian yang membuat kita nyaman dan bahagia. Sesungguhnya bulan April adalah bulan krisis bagiku, ada banyak hal yang harus diselesaikan dan semuanya berhubungan dengan finansial. Iya, aku benar-benar tidak lagi memiliki uang. Aku beranikan diri sms kakak untuk minta tambahan uang. Dan jawabannya adalah bener-bener ga punya uang. Uang di dompet ga ada barang selembar. “Sesungguhnya sabar itu di awal musibah.” Aku tutup handphoneku dan aku tidur, berharap bangun ada solusi untuk bayar ini itu ke teman. Malamnya, ada awarding untuk aktivis terbaik dan fasilitator terbaik. Namaku ada di antara ketiga nominasi. Hadiahnya adalah keliling nusantara dengan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Program Kemenpora. Dan siapa sangka, dalam harap dan doa, hadiah itu untuk Tria. Jika di ulang, hari ini aku benar-benar tak punya uang barang selembar, malamnya aku mendapat apresiasi sebagai aktivis terbaik dengan hadiah yang bahkan ditabung seumur hidup pun belum tentu kesampaian. Sungguh Allah maha pandai melebih-lebihkan kebahagiaan hambanya.  Entah doa dan kebaikan yang mana yang membuat kesempatan ini diberikan kepadaku, karena sejatinya tak ada doa yang sia-sia. Terimakasih untuk yang diam-diam telah mendoakanku. Biar Allah yang diam-diam mengabulkan doamu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar